Workshop for English
Frasa adalah sekelompok kata yang terkait yang tidak memiliki subyek atau predikat dan digunakan sebagai kelas kata tunggal. Frasa adalah sekelompok kata yang berhubungan yang berbeda dari klausa dalam bahwa frasa tiada subyek atau verba kalimat. Sebuah frasa mungkin berisikan subyek atau verba tetapi tidak pernah keduanya. Contohnya, kalimat berikut dibangun dari frasa nomina yang mengandung subyek (bungkul) dan frasa verba yang tersusun dari verba tentu dan kata bantunya.
The old man has died.
Kalimat The old man has lived a long life berisikan dua frasa nomina (the old man dan a long life), masing-masing memiliki subyek atau bungkulnya sendiri (man dan life) dan sebuah frasa verba (has lived).
Ingat bahwa meskipun sebuah frasa mungkin berisikan subyek atau verbanya sendiri, ini tidak perlu berfungsi sebagai subyek atau predikat dari keseluruhan kalimat. Misalnya, meski life adalah subyek dari frasa nominanya dalam kalimat contoh, ia juga merupakan obyek langsung dari verba dan oleh karenanya bagian dari predikat dalam kalimat sebagai keseluruhan.
Frasa yang khas adalah preposisi dan obyeknya (I fell on the sidewalk), atau verbal dan obyeknya (I wanted to see the parade).
Frasa biasanya digolongkan sebagai frasa nomina, apositif, verba, preposisi, infinitif, partisipial, atau gerund. Semua frasa mengandung bungkul (kepala) yang menentukan ciri khas frasa. Bungkul dari frasa nomina adalah nomina; bungkul dari frasa apositif adalah apositif; bungkul frasa verba adalah verba; dan bungkul frasa preposisi adalah (coba tebak) adalah preposisi dan seterusnya.
Frasa nomina. Istilah frasa nomina secara luas tidak digunakan dalam tata bahasa tradisional. Bagaimanapun, perbedaan antara nomina dan frasa nomina sangat dengan jelas dibuat dalam tata bahasa tradisional, meski pun dalam terminologi yang berbeda: subyek sederhana dan subyek lengkap. Subyek simpel dalam tata bahasa tradisional dapat disamakan dengan nomina pangkal dalam tata bahasa modern, dan subyek lengkap berkesesuaian dengan frasa nomina.
Tata bahasa tradisional Tata bahasa modern
simple subject (subyek sederhana) head noun (nomina pangkal)
complete subject (subyek lengkap) noun phrase (frasa nomina)
Dalam contoh-contoh berikut ini, pangkal (subyek simpel) dicetak miring dan frasa nomina (subyek lengkap) digarisbawahi:
The well-dressed young woman glanced in the mirror.
The sleek new car in the driveway belongs to my grandmother.
The chilly November rains never seemed to let up.
Frasa apositif. Frasa apositif adalah frasa yang dikepalai oleh apositif. Apositif adalah nomina yang mengikuti nomina atau pronomina lain untuk memberi ciri atau menerangkannya. Berikut contoh kalimat yang mengandung apositif (dicetak miring):
She is going out with Richard, a guy in her exercise class.
Apositif digunakan untuk memberi informasi yang membantu mengidentifikasi siapa Richard.
Frasa apositif adalah frasa nomina yang secara mendasar bermaksud khusus. Apositif adalah nomina pangkal dan sisa frasa apositif terdiri atas nomina modifier, adjektiva di depan nomina apositif, dan frasa preposisi yang menerangkan mengikuti nomina apositif. Berikut beberapa contoh dengan frasa apositif dicetak miring dan pangkal apositif dicetak tebal:
A tolls, small coral islands, cover shallow tropical waters.
His car, a hulking SUV, costs a fortune to fill up and rides like a tank.
The police went to his last address, an old hotel in Denver.
Perhatikan bahwa semua frasa apositif dipisahkan dari sisa kalimat oleh koma: sepasang koma jika frasa apositif di tengah kalimat atau koma tunggal jika frasa apositif di akhir kalimat (seperti dalam contoh terakhir).
Jika frasa apositif mengikuti subyek frasa nomina, kita dapat memindah frasa apositif ke awal kalimat. Frasa apositif yang dipindah ke luar dari posisi normalnya mengikuti frasa nomina, kadang-kadang disebut inverted appositives (apositif yang digeser posisinya). Berikut contoh kalimat yang mengandung frasa apositif (dicetak miring) yang dapat digeser:
Susunan normal: Emma, the only child in the class with no cavities, smelled proudly.
Susunan tergeser: The only child in the class with no cavities, Emma smelled proudly.
Ada satu situasi di sini, normal untuk menggeser frasa apositif: ketika subyek frasa nomina adalah pronomina. Berikut dua contohnya (frasa apositif dicetak miring):
A hopeless romantic, I always want movies to have a happy ending.
Always a sucker for a smile, he gave in to his daughter's request.
Jika kita mengembalikan frasa apositif yang digeser, ke posisi normal mengikuti nomina yang diterangkan, hasilnya mungkin atau tidak mungkin gramatikal, tetapi frasa apositif itu tetap saja janggal:
? I, a hopeless romantic, always want movies to have a happy ending.
? He, always a sucker for a smile, gave in to his daughter's request.
Tanda tanya di depan kalimat menunjukkan bahwa kalimat tersebut hanya sedikit gramatikal.
Frasa Apositif Esensial dan Nonesensial
Hingga pokok bahasan ini, semua frasa apositif yang telah kita uji adalah nonesensial. Frasa apositif nonesensial tidak diperlukan untuk mendefinisikan frasa nomina yang frasa apositif mengikuti. Karenanya, kita dapat menghapus frasa apositif tersebut dan masih tertinggal dengan frasa nomina yang bermakna. Contoh, dalam kalimat berikut.
Noel Coward wrote Private Lives, his best-known play, in 1930.
frasa apositif his best-known play dapat dihapus tanpa mempengaruhi identitas dasar nomina yang frasa apositif mengikuti.
Noel Coward wrote Private Lives in 1930.
Private Lives masih tetap ditulis oleh Noel Coward in 1930 meski pun kita tidak bilang bahwa Private Lives adalah sandiwara terbaiknya. Meski sandiwara tersebut secara luas dilupakan, Private Lives masih tetap ditulis oleh Noel Coward in 1930. Bandingkan contoh kalimat ini yang mengandung apositif nonesensial dengan kalimat berikut, yang mengandung apositif esensial:
My friend Tim works in the city.
Anggaplah, penulis kalimat ini memiliki lebih dari satu teman, sehingga ketika kita menghapus frasa apositif Tim, kita kehilangan informasi yang penting untuk membangun makna frasa nomina my friend:
My friend works in the city.
Kita tak mengerti teman yang mana bekerja di kota.
Perbedaan antara frasa apositif esensial dan nonesensial tidak begitu banyak perbedaan gramatikanya. Contohnya, bandingkan kalimat berikut:
Nonesensial: Homer, the Greek Poet, was blind.
Esensial: The Greek poet Homer was blind.
Dalam kalimat pertama, frasa apositif the Greek poet adalah nonesensial karena kita dapat beranggapan bahwa setiap orang yang dapat membaca tanpa menggerakkan bibirnya tahu siapa Homer itu. Pembaca tak perlu informasi dalam frasa apositif untuk mengidentifikasi Homer. Dalam kalimat kedua, di sisi lain, frasa apositif Homer adalah esensial karena pembaca tak akan memiliki cara apa pun untuk mengetahui Greek poet yang mana tentang kalimat tersebut.
? The Greek poet was blind.
Cara sederhana dan dapat dipercaya untuk menguji apakah frasa apositif esensial atau nonesensial adalah dengan menghapus apositif tersebut dan melihat pengaruh pada frasa nomina yang mendahului frasa apositif. Jika frasa nomina itu masih bermakna, maka frasa apositif tersebut adalah nonesensial. Jika makna frasa nomina itu sekarang sangat rancu, maka frasa apositif tersebut adalah esensial.
Esensial dan nonesensial selalu dibedakan oleh tanda bacanya. Frasa apositif esensial tidak pernah dipisahkan oleh koma. Frasa apositif nonesensial selalu dipisahkan oleh koma.
Frasa verba. Frasa verba adalah frasa yang dikepalai oleh verba (bungkulnya verba). Beda antara bungkul verba dan frasa verba sangat jelas dibuat dalam tata bahasa tradisional, meski dalam terminologi yang berbeda: simple predicate (predikat sederhana) dan complete predicate (predikat lengkap). Predikat sederhana dalam tata bahasa modern adalah bungkul (pangkal) verba dan predikat lengkap adalah frasa verba.
Tata Bahasa Tradisional Tata Bahasa Modern
simple predicate = verb head
(predikat sederhana) (bungkul verba)
complete predicate = verb phrase
(predikat lengkap) (frasa verba)
Dalam contoh berikut, bungkul verba (predikat sederhana) dicetak miring dan frasa verba (predikat lengkap) digarisbawahi:
The well-dressed young woman glanced in the mirror.
The sleek new car in the driveway belongs to my grandmother.
The chilly November rains never seemed to let up.
Sebagian frasa verba terdiri atas bungkul verba bersama dengan pelengkap verba. Pelengkap adalah apa saja dibutuhkan oleh verba tertentu untuk membuat kalimat yang lengkap. Contoh, berikut adalah kalimat dengan verba dicetak miring dan pelengkapnya dicetak tebal:
A truck driver saw the accident.
Jika kita menghapus pelengkapnya, kita memperoleh baik kalimat yang secara total tidak gramatikal atau kalimat baru, yang tidak nyambung yang tidak bermakna sama seperti aslinya.
X The truck driver saw.
Dengan kata lain, ketika kita menggunakan verba see dengan makna mengamati, kita perlu mengungkapkan apa yang subyek lihat.
Sudah kita pelajari bahwa definisi tradisional verba adalah kata yang digunakan untuk mengungkapkan tindakan (aksi) atau menggambarkan keadaan keberadaan. Sebagaimana definisi itu menyiratkan, ada dua jenis verba yang berbeda: action verb dan linking verb yang menggambarkan subyek. Berikut contohnya:
Action verb Linking verb
Donald laughed. Donald is funny.
Jane wrote a novel The novel became a bestseller.
Erma made some soup The soup smelled wonderful.
Istilah action dan linking sangat tidak jelas. Bagian masalahnya adalah dengan istilah action. Tentu banyak verba aksi mengungkapkan tindakan. Dalam contoh pertama, Donald terlibat dalam aksi tersenyum. Dalam contoh kedua, Jane terlibat aksi menulis novel. Dalam contoh ketiga, Erma terlibat dalam aksi membuat soup. Sejauh ini baik-baik saja. Bagaimanapun, banyak verba aksi tidak mengungkapkan aksi dalam pengertian normal kata itu. Berikut beberapa contoh verba aksi yang tanpa aksi:
Fred has a new car.
Pat forgot these keys.
The garden swarmed with bees. (Contoh klasik dari ahli bahasa abad 19)
Dalam contoh pertama. Fred tidak sedang terlibat dalam aksi apa saja yang jelas. Verba has nampak menggambarkan apa yang Fred miliki atau punyai daripada memberitahu kita apa yang Fred lakukan. Bandingkan kalimat itu dengan kalimat ini: Fred bought a new car. Di sini, Fred dengan jelas terlibat dalam aksi membeli. Dalam kalimat kedua, makna forgot hampir lawan dari jenis aksi apa saja. Poor Pat tidak terlibat dalam aksi membawa kuncinya. Dalam kalimat ketiga, kebun itu tidak terlibat dalam aksi berkerumun kecuali tawon itu. Kebun tidak sedang melakukan apa pun sama sekali, namun ini masih verba aksi.
Masalah ilustrasi contoh ini adalah bahwa tidak ada cara yang tepat (bagus) untuk mendefinisikan kelas verba aksi dengan makna saja. Karena verba aksi mewakili semacam kelas yang besar dan beragam (99,9 persen dari semua verba), hal ini mustahil untuk menemukan karakteristik pendefinisi tunggal yang akan menangani sama baik untuk semua verba aksi.
Definisi satu-satunya yang sungguh akurat adalah definisi negatif: verba aksi adalah verba yang tidak merupakan linking verb. Berawal dengan linking verb. Mulai dengan linking verb bekerja karena kelas linking verb sangat kecil dan memiliki karakteristik berbeda tertentu, membuatnya relatif mudah untuk mendefinisikan.
Frasa preposisi. Frasa preposisi terdiri dari bungkul/kepala preposisi yang diikuti oleh obyek frasa nomina. Berikut adalah cara untuk mewakili struktur frasa preposisi:
prepositional phrase = preposition + noun phrase
[frasa preposisi = preposisi + frasa nomina]
Bungkul nomina yang ada di dalam frasa nomina obyek disebut obyek preposisi. Berikut contoh kalimat yang mengandung frasa preposisi.
(noun)
(a) The student studies in the library.
S V PREP O of PREP
(noun)
(b) We enjoyed the party at your house.
S V O PREP O of PREP
Elemen penting kalimat Bahasa Inggris adalah frasa preposisi. Frasa preposisi terdiri atas preposisi (PREP) dan obyeknya (O). Obyek preposisi adalah nomina atau pronomina.
Dalam (a): in the library adalah frasa preposisi.
(c) We went to the zoo in the afternoon.
(Tempat) (Waktu)
(d) In the afternoon, we went to the zoo.
Dalam (c): Dalam sebagian besar kalimat Bahasa Inggris, "tempat" hadir sebelum "waktu."
Dalam (d): Kadang-kadang frasa preposisi hadir di awal kalimat (frasa preposisi adverbia).
Berikut beberapa contoh yang lain dengan preposisi dicetak miring dan obyek preposisi dicetak tebal:
by the way
after the meeting
since this afternoon
from you
under the ground
without thinking
in the blue Ford
Berikut daftar 50 preposisi kata-tunggal yang umum:
about but over
above by past
across concerning since
after down through
against during throughout
along except till
among for to
around from toward
as in under
at inside underneath
before into until
behind like up
below near upon
beneath of with
beside off within
between on without
beyond out
Di samping daftar preposisi kata-tunggal yang umum sebelumnya, ada banyak preposisi kata-banyak kadang-kadang disebut compound (majemuk) atau preposisi frasal. Berikut beberapa contoh preposisi kata-banyak dengan obyek (preposisi dicetak miring):
as of today
in addition to the assignment
next to me
in spite of your concerns
because of the budget
a side from all that
in place of Alice
on account of bad weather
in case of accident
on behalf of my friends
Kita akan berkonsentrasi bagaimana frasa preposisi digunakan. Dalam tata bahasa tradisional, frasa preposisi selalu modifier, yang menerangkan; oleh karena itu, mereka digunakan sebagai adjektiva atau sebagai adverbia. Frasa preposisi yang digunakan sebagai adjektiva menerangkan nomina. Frasa preposisi yang digunakan sebagai adverbia menerangkan verba, adjektiva predikat, atau (jarang) adverbia yang lain. Frasa preposisi tersusun dari preposisi, obyeknya, dan modifier obyek
He is a man of action. [Adjektiva menerangkan nomina man]
The plane arrived on time. [Adverbia menerangkan verba arrived]
We were ready at the airport. [Adverbia menerangkan adverbia ready]
She came early in the morning. [Adverbia menerangkan adverbia early]
Before breakfast is too early. [Nomina, subyek dari is]
Frasa infinitif. Frasa infinitif terdiri dari infinitif, modifier-nya, dan/atau obyeknya (to see the world, to answer briefly, to earn money quickly). Frasa infinitif berfungsi sebagai nomina, adjektiva, atau adverbia.
I wanted to buy the house. [Nomina, obyek dari verba wanted]
It is time to go to bed. [Adjektiva menerangkan nomina time]
We were impatient to start the game. [Adverbia menerangkan adjektiva impatient]
Frasa partisipial. Frasa partisipial tersusun dari present atau past participle, modifier-nya, dan/atau obyeknya (lying on the beach, found in the street, eating a large dinner). Frasa partisipial selalu berfungsi sebagai adjektiva yang menerangkan salah satu nomina atau pronomina.
The dog running in the yard belongs to my mother.
The man walking his dog is my father.
Covered with icy, the road was dangerous.
Beaten twice by Martina, Chris fought to win the last game.
Frasa gerund. Frasa gerund terdiri dari gerund, modifier-nya, dan/atau obyeknya (telling the truth, knowing the rules, acting bravely). Frasa gerund selalu berfungsi sebagai nomina, sebagai subyek atau obyek.
Collecting stamps is my hobby. {Subyek]
She earn more by working overtime. [Obyek preposisi]
He hated living alone. [Obyek verba]
Making a profit is their only purpose. [Subyek]
Catat bahwa karena keduanya gerund dan present participle berakhir dalam –ing, mereka dapat dibedakan hanya dengan fungsi terpisah mereka sebagai nomina atau adjektiva.
Frasa absolut. Frasa absolut tersusun dari nomina atau pronomina dan partisipel. Tidak seperti frasa partisipial, frasa absolut tidak menerangkan kata khusus dalam kalimat yang kepadanya mereka ditautkan. Lebih dari itu, mereka menerangkan keseluruhan kalimat.
The whole family sat silent, their eyes glued to the TV screen.
Mortgage rates having risen drastically, Isabel gave up searching for a new house.
The old man lay sprawled on the sofa, eyes closed, arms folded across his chest, his loud snores almost rousing the dog sleeping near him.
Dalam frasa absolut dengan partisipel being yang diikuti oleh adjektiva, being sering dihilangkan sehingga frasa itu sendiri terdiri dari hanya nomina yang diikuti oleh adjektiva dan modifier lain apa saja.
being
↓
Final examination over, Linda returned to work.
The den was thoroughly inviting, the lights low, the long sofa and overstuffed chairs luxuriously comfortable, the logs burning brightly in the fireplace, and our host open and friendly.
Sebelumnya telah disinggung tentang frasa verbal dan frasa preposisi, frasa itu seringnya berfungsi sebagai modifier. Mereka bertindak sebagai adjektiva ketika mereka menerangkan nomina atau pengganti nomina. Mereka bertindak sebagai adverbia ketika mereka menerangkan verba, adjektiva, atau adverbia lainnya. Beberapa frasa verbal dan, kadang-kadang, frasa preposisi dapat juga berfungsi sebagai nomina. Contoh berikut menunjukkan bagaimana frasa (dalam kasus ini, frasa preposisi) dapat berfungsi sebagai adjektiva, adverbia, dan nomina:
ADJEKTIVA MENERANGKAN NOMINA She likes pastry with cherry filling.
[Menerangkan pastry]
ADVERBIA MENERANGKAN VERBA The recipe came from Vienna.
[Menerangkan came]
ADVERBIA MENERANGKAN ADJEKTIVA Viennese pastries are full of calories.
[Menerangkan full]
ADVERBIA MENERANGKAN ADVERBIA Viennese pastries should be eaten slowly
for the most satisfaction. [Menerangkan slowly]
PENGGANTI NOMINA “Without guilt” is my motto when eating
fattening, luscious pastry. [Bertindak sebagai
subyek kalimat]
Frasa ada antara piranti paling serbaguna seorang penulis. Mereka (piranti) membolehkan Anda, sebagai seorang penulis, untuk memperluas, memperkuat, dan memberi kualitas inti dari sebuah kalimat—subyeknya dan verbanya. Dengan sedikit frasa yang terpilih dengan baik, Anda dapat memberi pembaca berlimpahnya informasi dan makanya menambah secara penting ke pemahaman makna kalimat mereka.
Contohnya, anggap Anda telah menulis kalimat sederhana Patries tempt me. Sebagian terbesar orang akan membaca kalimat tersebut secara simpatik dan akan setuju, “Me too.” Setiap pembaca akan juga mengirimkan gambaran mentalnya sendiri dari ketertarikan kue kering. Mungkin ini reaksi yang Anda inginkan, tetapi Anda telah meninggalkan banyak “pekerjaan detail” sampai ke masing-masing imajinasi pembaca. Nyatanya, Anda telah tidak sungguh-sungguh mengerahkan sangat banyak kontrol atas hubungan penulis-pembaca karena kalimat tersebut begitu sederhana sekali. Kesempatan adalah Anda, juga, memiliki kesan mental khusus dari ketertarikan kue kering, dan kesempatan bahwa Anda sungguh menginginkan pembaca untuk melihat kesan Anda. Menggunakan frasa untuk memerluas kalimat dasar (inti) adalah sarana yang memadai untuk menyediakan pembaca dengan pemahaman lebih lengkap dari sekedar apa yang Anda maksud.
PARTICIPIAL PHRASE
PREPOSITIONAL PHRASE
Covered in thick, sugar icing.
PARTICIPIAL PHRASE
PREPOSITIONAL PHRASE CORE
scenting the bakery shop with their aroma of yeast and fruit filling, pastries tempt me
INFINITIVE PHRASE PREPOSITIONAL PHRASE
to stop and spend my money on short-lived delights but long-lived pounds.
Dua frasa partisipial, sebuah frasa infinitif, dan empat frasa preposisi telah memperlebar tiga kata kalimat inti Patries tempt me ke dalam pengalaman sensori yang kaya detail bagi pembaca. Tentu saja, Anda tidak akan selalu membutuhkan begitu banyak informasi dalam kalimat Anda, tetapi frasa memberi Anda piranti untuk membangun detail dan menambahkan informasi ketika Anda menginginkannya.
Bagian Latihan
Latihan 1
Write sentences with prepositional phrases using the given prepositions.
Tulislah kalimat dengan frasa preposisi menggunakan preposisi yang diberikan.
1. in ____________________________________________________________
2. of ____________________________________________________________
3. behind ________________________________________________________
4. for ___________________________________________________________
5. by ____________________________________________________________
6. between _______________________________________________________
7. on ____________________________________________________________
8. under _________________________________________________________
9. above _________________________________________________________
10. with _________________________________________________________
11. through ______________________________________________________
12. before _______________________________________________________
13. upon ________________________________________________________
14. across _______________________________________________________
15. during _______________________________________________________
Latihan 2
In the following sentences, identify the verbal phrases by underlining them once and the prepositional phrases by underlining them twice. Note that a prepositional phrase may sometimes be part of a verbal phrase, as in the verbal phrase lying on the beach, in which the verbal lying is modified by the prepositional phrase on the beach.
Dalam kalimat berikut, kenali/tandai frasa verbal dengan menggaris-bawahi mereka sekali dan frasa preposisi dengan menggaris-bawahi mereka dua kali. Catat bahwa frasa preposisi mungkin kadang-kadang bagian dari frasa verbal, seperti dalam frasa verbal lying on the beach yang di dalamnya verbal lying diterangkan oleh frasa preposisi on the beach.
1. Radar scanners are able to detect water flowing underground.
2. In arid countries, such information could be crucial.
3. Surveying for oil and minerals may also be made easier with radar.
4. Keeping these uses in mind, scientists had scanners mounted on the space shuttle.
5. The shuttle was finally launched into orbit, its scanners photographing the surface of the earth constantly.
6. Radar pictures taken by the scanners gave new perspectives.
7. Parts of the Sahara were once underwater, apparently.
8. Under the sand, there are concealed channels, flood plains, and valleys.
9. Stories of a “huge river without water’ in the Sahara have existed for thousands of years.
10. Now scientists hope to use the radar to look under the clouds of Venus or the surface of Mars.
Latihan 3
Copy these sentences, placing adjective phrases in parentheses and drawing arrows to the words modified.
Salin kalimat-kalimat ini, tempatkan frasa adjektiva dalam kurung dan gambar anak panah ke kata yang diterangkan.
1. The plane on the runway is an experimental jet from California.
2. Three pups with big appetites occupy the kennel in our back yard.
3. Someone besides Elmer should offer suggestions for improvement.
4. The boy on my left is a pupil in the third grade at Field School.
5. The stories of Horatio Alger are tales of success.
6. Members of the club will occupy chairs at the front of the room.
Latihan 4
Copy these sentences. Underline participial phrases; circle infinitive phrases. Draw arrows to words modified.
Salin kalimat-kalimat ini. Garisbawahi frasa partisipial, lingkari frasa infinitif. Gambar anak panah ke kata yang diterangkan.
1. Speaking earnestly, the coach gave directions to the lagging team.
2. My efforts to replace the broken dish were a failure.
3. The guide, being familiar with the park, knows the spots to see first.
4. The man digging the worms was the only fisherman to catch his quota.
5. Charles, listening closely, had several questions to ask.
6. The man waving his hand has a suggestion to make.
Latihan 5
For each of the following sentences, indicate whether the italicized phrases functions as a noun (n), an adjective (adj), or an adverb (adv) by writing the appropriate abbreviation over it.
Untuk setiap kalimat berikut, tunjukkan apakah frasa yang tercetak miring berfungsi sebagai nomina (n), adjektiva (adj), atau adverbia (adv) dengan menulis singkatan yang sesuai di atasnya.
adv
Contoh: The Civil War was won with the aid of immigrants.
1. Between 1861 and 1865, the number of immigrants flowing to North more than equaled the number of war casualties.
2. The majority of these immigrants were of British, Irish, or German birth.
3. Thousands of them, inspired by gratitude to their new land, enlisted in the Union Army.
4. One-fifth of the men to fight on the Union side were foreign born.
5. Commanding such forces was difficult; in one division, commands had to be given in four different languages.
Kunci jawaban
Latihan 1
1. He studies English almost every day in the library.
2. Water consists of hydrogen and oxygen.
3. They rebuilt their shelter behind a big stone.
4. For many people driving in an ice road is very dangerous.
5. The influx of immigrants multiplied by 1877.
6. Sometimes it is difficult to distinguish between good and evil.
7. It is not wise to impose on one’s friends.
8. Don’t sit under the apple tree with anyone else but me.
9. Eagles are beautiful when they soar high above the cliffs.
10. I will cooperate with you completely.
11. Take the first path through the woods.
12. I will see you before Wednesday.
13. He congratulated me on/upon my success.
14. I walked across the road.
15. Many creatures live underground during daylight hours.
Latihan 2
infinitive participial
1. Radar scanners are able to detect water flowing underground.
2. In arid countries, such information could be crucial.
3. Surveying for oil and minerals may also be made easier with radar.
4. Keeping these uses in mind, scientists had scanners mounted on the space shuttle.
5. The shuttle was finally launched into orbit, its scanners photographing the surface of the earth constantly.
participial
6. Radar pictures taken by the scanners gave new perspectives.
7. Parts of the Sahara were once underwater, apparently.
8. Under the sand, there are concealed channels, flood plains, and valleys.
9. Stories of a “huge river without water” in the Sahara have existed for thousands of years.
infinitive infinitive prepositional phrase
10. Now scientists hope to use the radar to look under the clouds of Venus or the surface of Mars.
Latihan 3
1. ↑Speaking earnestly, the coach gave directions to the lagging team.
2. My efforts to replace the broken dish were a failure.
↑ |
|
3. The guide, being familiar with the park, knows the spots to see first.
↑
4. The man digging the worms was the only fisherman to catch his quota.
↑ |
↑ |
||
5. Charles, listening closely, had several questions to ask.
↑
6. The man waving his hand has a suggestion to make.
↑
Latihan 4
1. The plane [on the runway] is an experimental jet from California.
↑ |
|
2. Three pups [with big appetites] occupy the kennel in our back yard.
↑ |
|
3. Someone [besides Elmer] should offer suggestions for improvement.
↑ |
|
4. The boy [on my left] is a pupil [in the third grade] at Field School.
↑ |
|
5. The stories [of Horatio Alger] are tales of success.
↑ |
|
6. Members [of the club] will occupy chairs at the front of the room.ive
↑ |
|
Latihan 5
For each of the following sentences, indicate whether the italicized phrases functions as a noun (n), an adjective (adj), or an adverb (adv) by writing the appropriate abbreviation over it.
Untuk setiap kalimat berikut, tunjukkan apakah frasa yang tercetak miring berfungsi sebagai nomina (n), adjektiva (adj), atau adverbia (adv) dengan menulis singkatan yang sesuai di atasnya.
adv
Contoh: The Civil War was won with the aid of immigrants.
adv (menerangkan verba)
1. Between 1861 and 1865, the number of immigrants flowing to North more than equaled the number of war casualties.
n(sebagai obyek)
2. The majority of these immigrants were of British, Irish, or German birth.
adj (menerangkan them)
3. Thousands of them, inspired by gratitude to their new land, enlisted in the Union Army.
adj (menerangkan men)
4. One-fifth of the men to fight on the Union side were foreign born.
n (sebagai subyek)
5. Commanding such forces was difficult; in one division, commands had to be given in four different languages.
Silahkan mampir ke Toko Online untuk melihat-lihat koleksi buku.
Happy reading!
@EnglishKito
0 Comments:
Posting Komentar